Senin, 01 Oktober 2012

INDERAJA dan SIG


Guruh Tri Arifin
PENGUNAAN PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS DALAM PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP
SKALA KECIL BERKELANJUTAN
(Review)
            Indonesia mempunyai banyak sumberdaya alam yang berpotensi untuk dikelola, terutama sumberdaya pesisir yang memegang peranan penting sangat penting untuk nelayan khususnya nelayan kecil. Di wilayah pesisir terdapat tiga ekosistem utama yaitu, padang lamun, mangrove, dan terumbu karang. Penggunaan pengindraan jauh dan sistem informasi geografis merupakan salah satu teknologi yang tepat, karena keunggulan teknologi ini dapat digunakan dalam pengelolaan perikanan tangkap skala kecil berkelanjutan.
PENDAHULUAN
            Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumplah penduduk yang tinggi, maka dari itu sumberdaya pesisir berperan penting bagi penduduk khususnya nelayan. Lebih dari 70 persen para nelayan menangkap  ikan dengan mengandalkan layar atau mesin bertanaga kecil dan penangkapan dilakukan tidak jauh dari kampungnya maka  pola ekploitasinya pun relatif tidak berubah. Dengan demikian potensi terjadinya penangkapan yang berlebihan atau over fishing menjadi besar. Berkaitan dengan wilayah penangkapan, dapat diketahui jenis ikan yang tertangkap dalam perikanan skala kecil adalah jenis ikan yang mempunyai ketergantungan terhadap tiga ekosistem utama di perairan pesisir yaitu padang lamun (seagress beds), mangrove, dan terumbu karang (coral reef).
            Perikanan skala kecil dalam pengelolaannya masih menggunakan cara tradisional oleh masyarakat, namun  dibeberapa wilayah pengelolaan perikanan skala kecil dilakukan secara partisipatif antar masyarakat nelayan  dan beberapa pihak lain termasuk pemerintah. Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam pengelolaan perikanan skala kecil berkelanjutan merupakan bagian yang sangat penting, baik untuk penangkapan (mengetahui jumlah ikan di perairan) ataupun untuk mengetahui status sumberdaya pesisir.

PEMBAHASAN
Ekosistem pesisir
            Ekosistem pesisir bersifat alami (natural) dan buatan (man made), dari kedua sifat tersebut yang paling dikenal terkait dengan perikanan tangkap skala kecil adalah ekosistem pesisir bersifat alami yang meliputi padang lamun, mangrove, dan terumbu karang. Ekosistem tersebut merupakan daerah tangkapan (fishing ground) yang potensial untuk perikanan tangkap skala kecil berkelanjutan.
Penginderaan jauh (Inderaja) dan sistem informasi geografi (SIG)
            Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni dalam interaksi informasi mengenai suatu obyek, wilayah atau fenomena yang dikaji. Sistem informasi geografi (SIG) adalah suatu sistem, berbasis komputer, dan digunakan untuk menyimpan , mengelola, menganalisis, dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruanganuntuk tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Penginderaan jauh (Inderaja)
            Teknik pengumpulan gambar atau data lain tentang suatu obyek, digunakan untuk memantau lahan, laut dan bahkan atmosfer. Meliputi dampak kegiatan manusia dan proses alami, dan menstimulasi bagaimana kecenderungan dari apa yang telah diamati pada masa lampau dan akan terjadi pada masa yang akan datang.
Sistem informasi geografis (SIG)
            Teknologi ini dapat mengintregasikan sistem oprasi data base, dan analisis statistik dengan berbagai keuntungan analisis geografis yang ditawarkan dalam bentuk peta. SIG akan terus disempurnakan sebagai alat bantu perencanaan lingkungan, penilaian dampak, pengelolaan bencana, dan secara sederhana menngendalikan penginderaan jauh.



Perikanan berkelanjutan
            Masih banyak hal yang harus dilakukan khususnya integrasi keilmuan dan riset guna mewujudkan konsep oprasional pembangunan dalam bidang perikanan yang berkelanjutan. Versi dokumen Burtland, Our Common Future, yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kebutuhan generasi mendatang.
Penggunaan inderaja dan SIG dalam penelitian ekosistem pesisir dan perikanan
            Penginderaan jauh dan SIG telah digunakan dalam studi ekosistem pesisir yaitu hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang.
KESIMPULAN
            Teknologi penginderaan jauh (inderaja) dan sistem informasi geografis (SIG) merupakan teknologi baru yang bermanfaat dalam pengelolaan informasi keruangan mengenai kondisi permukaan (dan dekat permukaan) bumi. Serta untuk menyajikan informasi secara cepat, akurat, memadukan informasi, dan memvisualisasikan skenario yang akan terjadi terutama dalam pengembangan perikanan perikanan skala kecil berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Karnan. 2009. Penggunaan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap Skala Kecil Berkelanjutan. Program Studi Pendidikan Biologi, PMIPA FKIP Universitas Mataram. Hal. 17-23.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar