Guruh
Tri Arifin
PENGUNAAN PENGINDRAAN JAUH DAN
SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS DALAM PENGELOLAAN
PERIKANAN TANGKAP
SKALA KECIL BERKELANJUTAN
(Review)
Indonesia mempunyai
banyak sumberdaya alam yang berpotensi untuk dikelola, terutama sumberdaya
pesisir yang memegang peranan penting sangat penting untuk nelayan khususnya
nelayan kecil. Di wilayah pesisir terdapat tiga ekosistem utama yaitu, padang
lamun, mangrove, dan terumbu karang. Penggunaan pengindraan jauh dan sistem
informasi geografis merupakan salah satu teknologi yang tepat, karena
keunggulan teknologi ini dapat digunakan dalam pengelolaan perikanan tangkap
skala kecil berkelanjutan.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumplah
penduduk yang tinggi, maka dari itu sumberdaya pesisir berperan penting bagi
penduduk khususnya nelayan. Lebih dari 70 persen para nelayan menangkap ikan dengan mengandalkan layar atau mesin
bertanaga kecil dan penangkapan dilakukan tidak jauh dari kampungnya maka pola ekploitasinya pun relatif tidak berubah.
Dengan demikian potensi terjadinya penangkapan yang berlebihan atau over fishing menjadi besar. Berkaitan
dengan wilayah penangkapan, dapat diketahui jenis ikan yang tertangkap dalam
perikanan skala kecil adalah jenis ikan yang mempunyai ketergantungan terhadap
tiga ekosistem utama di perairan pesisir yaitu padang lamun (seagress beds), mangrove, dan terumbu
karang (coral reef).
Perikanan skala kecil dalam pengelolaannya masih
menggunakan cara tradisional oleh masyarakat, namun dibeberapa wilayah pengelolaan perikanan
skala kecil dilakukan secara partisipatif antar masyarakat nelayan dan beberapa pihak lain termasuk pemerintah.
Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam pengelolaan perikanan skala
kecil berkelanjutan merupakan bagian yang sangat penting, baik untuk
penangkapan (mengetahui jumlah ikan di perairan) ataupun untuk mengetahui
status sumberdaya pesisir.
PEMBAHASAN
Ekosistem
pesisir
Ekosistem pesisir bersifat alami (natural) dan buatan (man made),
dari kedua sifat tersebut yang paling dikenal terkait dengan perikanan tangkap
skala kecil adalah ekosistem pesisir bersifat alami yang meliputi padang lamun,
mangrove, dan terumbu karang. Ekosistem tersebut merupakan daerah tangkapan (fishing ground) yang potensial untuk
perikanan tangkap skala kecil berkelanjutan.
Penginderaan
jauh (Inderaja) dan sistem informasi geografi (SIG)
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni dalam interaksi
informasi mengenai suatu obyek, wilayah atau fenomena yang dikaji. Sistem
informasi geografi (SIG) adalah suatu sistem, berbasis komputer, dan digunakan
untuk menyimpan , mengelola, menganalisis, dan mengaktifkan kembali data yang
mempunyai referensi keruanganuntuk tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan.
Penginderaan
jauh (Inderaja)
Teknik pengumpulan gambar atau data lain tentang suatu
obyek, digunakan untuk memantau lahan, laut dan bahkan atmosfer. Meliputi
dampak kegiatan manusia dan proses alami, dan menstimulasi bagaimana
kecenderungan dari apa yang telah diamati pada masa lampau dan akan terjadi pada
masa yang akan datang.
Sistem
informasi geografis (SIG)
Teknologi ini dapat mengintregasikan sistem oprasi data
base, dan analisis statistik dengan berbagai keuntungan analisis geografis yang
ditawarkan dalam bentuk peta. SIG akan terus disempurnakan sebagai alat bantu
perencanaan lingkungan, penilaian dampak, pengelolaan bencana, dan secara
sederhana menngendalikan penginderaan jauh.
Perikanan
berkelanjutan
Masih banyak hal yang harus dilakukan khususnya integrasi
keilmuan dan riset guna mewujudkan konsep oprasional pembangunan dalam bidang
perikanan yang berkelanjutan. Versi dokumen Burtland, Our Common Future, yaitu
pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kebutuhan
generasi mendatang.
Penggunaan
inderaja dan SIG dalam penelitian ekosistem pesisir dan perikanan
Penginderaan jauh dan SIG telah digunakan dalam studi
ekosistem pesisir yaitu hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang.
KESIMPULAN
Teknologi penginderaan jauh (inderaja) dan sistem
informasi geografis (SIG) merupakan teknologi baru yang bermanfaat dalam
pengelolaan informasi keruangan mengenai kondisi permukaan (dan dekat
permukaan) bumi. Serta untuk menyajikan informasi secara cepat, akurat,
memadukan informasi, dan memvisualisasikan skenario yang akan terjadi terutama
dalam pengembangan perikanan perikanan skala kecil berkelanjutan.
DAFTAR
PUSTAKA
Karnan.
2009. Penggunaan Penginderaan Jauh dan
Sistem Informasi Geografis dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap Skala Kecil Berkelanjutan.
Program Studi Pendidikan Biologi, PMIPA FKIP Universitas Mataram. Hal. 17-23.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar