Analitis Studi Air Waduk Bembala Untuk Kapasitas Perikanan, Sifat Dapat
Diminum Dan Berguna Untuk Keperluan Pertanian
Pengantar
Air diperlukan untuk produksi dalam negeri,
industri, pertanian dan perikanan untuk tujuan analitis air sangat penting
karena air murni dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, industri,
pertanian dan perikanan.
Materi & Metoda
Ø Determinasi sampel air
Ø Penentuan konduktivitas sampel air
Ø Penentuan TDS sampel air
Ø Penentuan kekerasan sampel air
Ø Penentuan oksigen terlarut
Ø Karakteristik fisik sampel air
Hasil
Dari hasil analisis air Bembala Damp
menunjukan bahwa air berguna untuk keperluan rumah tangga, perikanan dan
pertanian, dan tidak cocok untuk keperluan industri secara langsung.
Diskusi
Hasil dari analitis dan parameter air seperti
pH, konduktivitas, TDS, BOD dan parameter fisik lainnya, pH air di atas tujuh
di semua musim, BOD di atas 22 dan TDS di atas 120 ini berarti bahwa air
lingkungan cocok untuk perikanan. Kesadahan air di atas 140 ppm ini menunjukkan
garam terlarut lebih merupakan sampel yang berguna untuk tanaman pertanian.
Tapi air tersebut tidak cocok untuk keperluan industri secara langsung. Sebagian
besar kematian ikan itu, perubahan berat dan laju pertumbuhan lebih pada pH 6,5
sampai 7.5.
Shrimp Pond Effluent Quality during
Harvesting and Pollutant Loading Estimation using Simpson’s Rule
Akuakultur
adalah industri yang menguntungkan di seluruh dunia terlebih di daerah tropis.
Malaysia memiliki wilayah pesisir yang luas untuk budidaya udang. Namun,
sedikit yang diketahui tentang sejauh mana dampak dari industri ini dari segi
kualitas dan kuantitas polutan yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kualitas udang kolam limbah dan kemudian memperkirakan
beban polutan.
Pendahuluan
Ekosistem
pesisir sangat berharga karena banyak kegunaan seperti perikanan, budidaya,
pertanian dan pemukiman manusia (Costanza et al 1987;. Primavera 2006). Tambak
udang adalah industri yang menguntungkan di seluruh dunia, terlebih di daerah
tropis. Budidaya udang membutuhkan air payau, tambak biasanya dibangun di
kawasan mangrove. Namun, berbagai dampak negatif telah dilaporkan di negara-negara
yang memproduksi udang seperti Taiwan dan Meksiko (Lin 1989;. Paez-Osuna et al
1999). Untuk industri tambak udang berkelanjutan, upaya harus dilakukan untuk
mengukur polusi dan mengelola limbah. Limbah tambak udang selama panen
menunjukkan bahwa limbah tinggi dalam nitrogen anorganik terlarut, fosfor larut
reaktif, padat dan klorofil (Ling et al 2010a.).
Bahan dan Metode
Ø Pengambilan
sampel limbah (10 cm dari permukaan) di outlet
tambak udang.
Ø Udang
diberi makan tujuh kali setiap hari dan hari ketujuh setelah itu mereka diberi
makan empat kali sehari dan periode kultur selama 116 hari.
Ø Pengambilan
sampel air dilakukan dalam dua bagian yang berbeda, babak pertama pukul 18.00
sampai pukul 23.00 dan babak kedua keesokan harinya pukul 06.00 sampai pukul
11.00.
Ø Pengambilan
sampel dilakukan pada kedalaman 10 cm dari permukaan di daerah outlet tambak.
Ø Sampel
air ditempatkan di 2-L botol polietilen dan disimpan dalam lemari es untuk
transportasi ke laboratorium untuk analisis.
Ø Dalam
parameter in situ seperti suhu dan oksigen terlarut (DO) diukur dengan
menggunakan data hidro 4a Sonde Surveyor dengan Multiprobe Kualitas Air
(SN39301). pH dan salinitas diukur dengan menggunakan pH meter (CyberScan 20)
dan refraktometer (Atago S-10) masing-masing.
Ø Sampel
air dianalisis untuk total padatan tersuspensi (TSS), 5-hari kebutuhan oksigen
biokimia (BOD5), kebutuhan oksigen kimia (COD), total nitrogen (TN) dan fosfor
total (TP). TSS dan BOD5 analisis diikuti bahwa metode standar (APHA 1998).
Ø Untuk
parameter lainnya, sampel air yang disaring melalui filter 0,45 pM ukuran pori
membran sebelum analisis menggunakan prosedur Hach dimana konsentrasi
ditentukan colorimetrically menggunakan spektrofotometer Hach DR2010 (Hach
2000). COD ditentukan dengan menggunakan metode pencernaan reaktor.
Ø Konsentrasi
TN dianalisis menggunakan metode pencernaan persulfat (Hach 2000). TP analisis
mengikuti metode asam persulfat pencernaan dan konsentrasi ditentukan dengan
menggunakan spektrofotometer (DR 2010).
Hasil dan Pembahasan
Pembuangan
air outlet masuk kembali ke tambak
sekiranya bisa mengakibatkan ikan lemas bahkan mati karena padatan tersuspensi
yang tinggi, kekurangan oksigen bias terjadi bila pengadukan “turbulensi” baik
buatan atau alami tiba-tiba menurun maka
air tambak beroksigen rendah
karena nutrisi yang terlalu tinggi
seperti nitrogen dan fosfor. Salah satu perawatan yang bisa menjadi
retensi di tambak yaitu sedimentasi (Nyanti et al 2010;. 2011).
Kesimpulan
Kebutuhan
pengolahan limbah dilakukan untuk melindungi air permukaan dari eutrofikasi dan
kematian ikan dan untuk menjamin keberlanjutan industri tambak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar